Setiap hari aku
melihatmu tanpa engkau sadari,setiap hari aku memikirkanmu memperhatikanmu
tanpa harus berfikir lagi.
Bisa dibilang aku
jatuh hati padamu,seorang wanita yang tidak terlalu cantik namun mimiliki
daya-tarik sendiri yang mumbuat aku jatuh hati padanya,ia Bernama salsa.
Salsa ialah teman
sekelasku dari kelas 1 sampai kelas 3 SMA.Dia wanita yang berkulit putih,tidak
terlalu tinggi dan bisa dibilang dia anak yang superaktif.
Ngomong ngomong gue
bersekolah di salah satu sekolah menengah atas di daerah Pekanbaru.Sewaktu
pertama kali masuk sekolah gue sudah melirik dia yang duduk didepan sedangkan
gue duduk paling belakang.Lama kelamaan gue semakin suka sama salsa namun gue
tidak bisa menyampaikan perasaan gue kedia.Tidak terasa sudah kelas 3 dan gue
masih belum bisa menyatakan perasaan gue kedia kerna gue dengan salsa juga
sahabatan,gue takut kalau gue nyatain perasaan ke salsa, ia akan menjauhi
gue.Yang gak gue inginkan Cuma salsa menjah dari gue.
Sewaktu gue kelas
dua hingga sekarang gue Cuma curhat sama teman deket salsa yang bernama
syifa.Menurut gue syifa orangnya asik dan bisa dipercaya untuk dengerin curhat
gue.
Suatu hari gue benar
benar merasa senang karena tangan gue ditarik kekelas sebelah untuk meminjam
laptop teman kami saat kelas 1 untuk bermain game yang cukup asik untuk
dimainin oleh dua orang.Gue enggak tau apakah salsa tahu kalau gue menyukainya
atau tidak yang penting gue sayang sama dia.
Hari demi hari
bulan demi bulan,gue merasa hubungan gue sama salsa mulai menjauh.Saat itu
salsa sedang digosipin dekat dengan teman sekelas gue yang bernama ilham.Saat
itu gue merasa hancur,gundah,tak karuan,gue benar-benar gak tau hal apa yang
harus gue lakukan.
Gue pengen marah!
Gue cemburu!
Gue benar benar
enggak tau harus ngapain dan gue merasakan sedih sesedihnya melihat kedekatan
mereka berdua.Dipikiran gue ilham pasti menyukai salsa begitupun sebaliknya.
Tapi gue sadar gue
bukan siapa siapanya salsa.Saat itu gue Cuma bisa ngelakuin hal bodoh dengan
cara mendiamin salsa dan ilham.
Setelah lama
kelamaan gue akhirnya bertingkah laku lebih dewasa,gue sudah mulai menyaut
sapaan dari mereka .Ternyata pemikiran gue selama ini salah,mereka hanya
sekedar teman dan gue pun mulai kembali tersenyum seperti saat-saat itu.
Tidak lama satelah
itu gue kembali mendengar dan melihat salsa dengan laki-laki yang bernama
riski.
Dalam hati gue yang
paling dalam gue merasa sedih,tetapi gue tetap terlihat tegar seperti tidak ada
yang terjadi.Lama kelamaan merekapun juga mulai menjauh.
Sewaktu itu gue
sedang duduk dan ada salsa,syifa dan tedi.
Saat itu salsa
berkata bahwa ia mengetahui bahwa gue suka sama dia dan gue sering curhat
dengan syifa,iya mengetahuinya kerna melihat chating gue dengan shinta.
Saat itu gue enggak
tau dengan perasaan gue saat salsa bilang begitu kepada gue,entah gue merasakan
cemas atau gue merasakan senang gue gak tau,saat itu perasaan gue berantakan.
Entah Bagaimana gue
belum mempunyai moment yang pas unuk
nyatain perasaan gue kedia atau bisa dibilang gue masih belum punya kepercayaan
diri untuk menyatakan perasaan gue ke salsa.
Perasaan gue gak
bakalan mudah berubah.
Gue berharap salsa
mempunyai perasaan yang sama seperti gue.
Gue sayang lo
Salsa..!